Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Bulan hanya memantulkan cahaya Matahari, dengan hanya 7 persen dari cahaya Matahari yang dipantulkan oleh bulan. Bulan terbentuk dari bebatuan keras yang berasal dari puing-puing sisa tabrakan bumi dan benda seukuran planet Mars.
Terkadang bulan tampak terang, tetapi kadang tampak redup, karena selama siklusnya, ia kadang berada lebih dekat ke matahari dan lebih jauh darinya. Cahaya rembulan yang selama ini memberikan sedikit penerangan pada malam hari berasal dari matahari.
Hal ini disebabkan oleh fase bulan yang berubah-ubah, dimana saat bulan mencapai fase penuh maka ia akan menampilkan cahaya terbaiknya.
Banyak orang percaya bahwa bulan memiliki cahaya sendiri, seperti matahari. Namun, apakah hal tersebut benar?
Jawabannya adalah tidak. Bulan sebenarnya tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya yang kita lihat pada bulan adalah refleksi dari sinar matahari. Ketika sinar matahari mengenai bulan, cahaya tersebut dipantulkan kembali ke bumi, dan itulah yang kita lihat sebagai cahaya bulan.
Sebenarnya, bulan sama seperti planet-planet lainnya. Mereka tidak memiliki cahaya sendiri, tetapi bergantung pada sinar matahari untuk menjadi terlihat. Hal ini berbeda dengan matahari, yang memiliki cahaya dan panasnya sendiri.
Namun, meskipun bulan tidak memiliki cahaya sendiri, bulan dapat menghasilkan cahaya yang disebut “cahaya bulan purnama”. Cahaya tersebut terjadi ketika bulan berada di sisi bumi yang sama dengan matahari, dan sinar matahari memantul di permukaan bulan. Cahaya tersebut terlihat sangat indah dan bisa membuat orang terkagum-kagum.
Jadi, meskipun bulan tidak memiliki cahaya sendiri, cahaya yang dipantulkan oleh permukaannya sangatlah menakjubkan. Kita harus tetap mengagumi keindahan cahaya bulan dan mempelajari lebih banyak tentang fenomena alam yang menarik ini.